{"id":390,"date":"2024-09-26T12:33:13","date_gmt":"2024-09-26T12:33:13","guid":{"rendered":"https:\/\/jabaraktual.com\/?p=390"},"modified":"2024-09-26T12:56:15","modified_gmt":"2024-09-26T12:56:15","slug":"ini-faktor-utama-mengapa-anak-pilih-pilih-makan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/jabaraktual.com\/ini-faktor-utama-mengapa-anak-pilih-pilih-makan\/","title":{"rendered":"Ini Faktor Utama Mengapa Anak Pilih-Pilih Makan"},"content":{"rendered":"
Jabaraktual.com<\/b><\/a> –Para orang tua yang merasa jengkel dengan anak mereka yang pilih-pilih makanan, tenang saja: menurut para ilmuwan, penolakan untuk mengonsumsi lebih banyak jenis makanan lebih disebabkan oleh gen daripada pola asuh.<\/span><\/p>\n Para peneliti menyelidiki kebiasaan makan pada balita hingga remaja dan menemukan bahwa rata-rata kerewelan terhadap makanan hanya berubah sedikit dari usia 16 bulan hingga 13 tahun. Ada sedikit peningkatan dalam kerewelan pada usia tujuh tahun, kemudian sedikit menurun setelahnya.<\/p>\n Dilansir dari The Guardian, bahwa para penelitian menyebutkan faktor pemicu anak pilih-pilih makanan, DNA muncul sebagai faktor dominan. Variasi genetik dalam populasi menjelaskan 60% perbedaan dalam sifat pilih-pilih makanan pada usia 16 bulan, meningkat menjadi 74% dan lebih banyak lagi pada usia tiga hingga 13 tahun, demikian temuan penelitian tersebut.<\/p>\n Temuan ini menunjukkan bahwa hanya mengonsumsi sedikit jenis makanan dan merasa takut mencoba sesuatu yang baru lebih merupakan faktor bawaan daripada faktor pendidikan. Temuan ini juga menunjukkan adanya peluang ketika intervensi untuk mendorong pola makan yang lebih bervariasi mungkin lebih efektif.<\/p>\n Dr. Zeynep Nas, seorang ahli genetika perilaku di UCL, berkata: “Hal utama yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa kerewelan dalam memilih makanan bukanlah sesuatu yang muncul dari pola asuh. Hal ini benar-benar terjadi karena perbedaan genetik di antara kita,\u201d ujarnya dikutip dari The Guardian, Kamis 26\/09\/24.<\/p>\n Faktor lain yang memengaruhi anak yang pilih-pilih makanan berasal dari lingkungan tempat mereka tinggal, kata para peneliti, seperti duduk untuk makan bersama keluarga dan jenis makanan yang dikonsumsi orang-orang di sekitar mereka.<\/p>\n Nas dan rekan-rekannya menganalisis data dari studi Gemini di Inggris, yang melibatkan 2.400 pasang anak kembar untuk meneliti bagaimana genetika dan lingkungan memengaruhi pertumbuhan anak. Sebagai bagian dari studi tersebut, para orang tua mengisi kuesioner tentang kebiasaan makan anak-anak mereka pada usia 16 bulan dan sekali lagi pada usia tiga, lima, tujuh, dan 13 tahun.<\/p>\n Untuk mengetahui seberapa besar faktor genetika berkontribusi terhadap kebiasaan makan yang pilih-pilih dan seberapa besar faktor lingkungan, para peneliti membandingkan kebiasaan makan pada saudara kembar identik dan saudara kembar non-identik. Sementara saudara kembar identik memiliki 100% gen yang sama, saudara kembar non-identik hanya memiliki setengahnya.<\/p>\n