Home » Berita » Farhan-Erwin Jadi Preferensi Politik Paling Rasional Warga Nahdliyin

Farhan-Erwin Jadi Preferensi Politik Paling Rasional Warga Nahdliyin

Redaksi 24 Nov 2024 65

Dalam pemilihan Walikota kali ini, ada dua kandidat yang memiliki irisan kultural mau pun struktural secara langsung baik dalam ideologis dan genealogis Nahdliyin. Pertama, kandidat calon Wakil Walikota Bandung 2024-2029 adalah H. Erwin sebagai Ketua PKB Kota Bandung dan ia salah satu pengurus struktural NU tepatnya di Badan Otonom (Banom) Pagar Nusa PC NU Kota Bandung. Kedua, calon Wakil Walikota Bandung 2024-2029, ialah Hj. Yena Iskandar Ma’soem adalah putri dari tokoh NU Jawa Barat KH. Nanang Ma’soem (Alm).

Selain dari kandidat yang memiliki irisan dengan NU, kandidat dari pasangan luar NU seperti Haru-Dhani dan pasangan Dandan-Arif ingin memiliki klaim yang sama, yaitu ingin bagian dari Nahdliyin, meski mereka tak memiliki irisan langsung dengan NU, terutama pada pasangan Haru-Dhani, ini akan sangat sulit meraih suara NU secara signifikan kecuali ada anomali besar yang mempengaruhi konstituen ormas Islam terbesar ini.

Semua kandidat tersebut autoplay memainkan pendekatan politik masing-masing dalam mengambil hati selera pemilih warga Nahdliyin Kota Bandung. Meski para elit-elit Nandliyin di Kota Bandung, dalam penilaian publik, mereka sudah paham kemana arah para elit tersebut berlabuh. Meski persfektif politik mereka tidak pernah linear antara arus yang berada di bawah dalam soal yang satu ini.

Alih-alih tidak pernah sama dalam soal preferensi politik, tahun ini agak berbeda, antara elit-elit pengurus di atas dengan di bawah seperti bersama secara linear mengusung dan mendukung pada salah satu kandidat, atau setidaknya mereka punya pandangan bersatu untuk memilih yang memiliki irisan langsung dengan NU.

Pertanyaan apakah ceruk warga NU Kota Bandung berlabuh kepada pasangan calon urut yang mana, karena semua pasangan merasa didukung oleh Nahdliyin.

Beberapa sumber yang dapat dipercaya bahkan dari sumber dari ring 1 elit-elit NU di Kota Bandung menyebut, bahkan dari hasil penelurusan diskusi-diskusi warung kopi dan beberapa wawancara di banyak pengurus  di tingkat kecamatan, dan ranting-ranting mayoritas preferensi politik baik di atas maupun arus bahwa sudah punya sikap kecenderungan selera politik mereka kali ini ke Paslon nomor urut tiga  ( Farhan-Erwin ), meski umatnya (jama’ah) belum tentu sama, semua masih dinamis sampai detik-detik pencoblosan. Terlebih jika warga Nahdiyin bersatu mengerucut kepada pasangan Farhan-Erwin, bukan suatu yang berlebih, jika nanti pasangan nomor urut 3 memenangkan konstestasi pilwalkot  Bandung 2024.

Terhadap paslon lain memang suara warga Nahdliyin mulai sudah tidak terkonsentrasi, akan tetapi pada pasangan Farhan-Erwin sepertinya semakian menguat, adapun terhadap pasangan yang lain mulai tidak terkonsentrasi karena banyak faktor, untuk tidak menyebut suaranya melemah.

Salah satu faktor melemahnya dukungan Nahdliyin terhadap paslon lain, diakibatkan mandeknya komunikasi politik yang dibangun tim paslon mereka, baik di kalangan elit dan kalangan alit, mengakibatkan preferensi politik warga Nahdliyin Kota Bandung tidak terolah dengan baik dan solid, sehingga ceruk Nahdliyin pada pase pertama banyak yang wait end see dan pada pase akhir mereka lebih solid pada paslon yang memiliki irisan langsung dengan NU, terutama pada paslon nomor urut tiga.

Kemudian disebakan faktor lain diantaranya tim Farhan yang secara umum lebih intens membangun komunikasi politik dengan publik, presentasinya jauh lebih besar dari pada tim paslon-paslon lain, Indikasi ini berdasarkan data LSI pada tanggal 11-16 November 2024. Intensitas kampanye tim Farhan sebesar 12,2%, Erwin 5,9%, Haru 5,7%, Yena 4,7, Arfi 2,9, Dhani 2,2 % , Dandan 1,5% dan Arif 0,6%. Dari data tersebut bisa disimpulkan, bahwa mesin politik yang paling banyak bergerak dari masing-masing calon yang masif adalah tim sukses dari Farhan.

Dengan demikian efek tim mesin politik Farhan ini yang lebih banyak mempengaruhi suara Nahdliyin, dan tentunya banyak faktor-faktor lain, meperngaruhi selera politik warga Nahdliyin berlabuh ke paslon nomor urut tiga ini.  Analisa politiknya adalah memang logis dan masuk akal jika mayoritas warga Nahdliyin Kota Bandung memilih pasangan Farhan-Erwin, karena adanya ikatan struktur  dan emosi yang kuat dengan Calon Wakil Wali Kota (Erwin), meski ada putri KH. Nanang Ma’soem (alm) namun mesin politiknya tak begitu gencar dan intens berkomunikasi dengan elemen-elemen NU dibangun sejak awal.

Paslon Farhan-Erwin, selain punya ikatan emosinal dengan NU, terlebih pasangan nomor urut tiga ini sejak awal memiliki elektabilitas paling tinggi dalam survei pertama kali dirilis di banding dengan pasangan laian yaitu 34,5 persen di banding dengan paslon nomor urut empat hanya 14,5% berdasarkan survei resmi Charta Politika yang dirilis pada akhir September lalu.

Selanjutnya diperkuat dengan survei pada tanggal 11-16 November 2024 dilakukan LSI pasangan Farhan-Erwin memiliki elektabilitas paling moncer dengan 56,2 persen, tentu ini pula yang menjadi pertimbangan rasional semakin memantapkan preferensi warga Nahdliyin lebih cocok terhadap pasangan kandidat Farhan-Erwin pada detik-detik akhir.

Meski elektabilitas pasangan Farhan-Erwin mulai tergerus pada 17-21 November 2024 dalam rilis paling mutakhir survei yang dilakukan Polsight, elektabilitas Farhan-Erwin dapat 34,08 persen di bawah pasangan Haru-Dhani sebesar 36,58 persen sedangkan pasangan Arfi-Yena 12,33 persen dan Dadan-Arif  9,50 persen dan 7,50 persen yang belum menentukan pilihan. Namun penulis yakini suara Farhan akan reborn pada detik-detik akhir dan pada waktu pencoblosan suaranya akan mengungguli Haru-Dani.

Dengan demikian meski para Nahdliyin ini sudah punya preferensi politik masing-masing, namun umumnya masyarakat Kota Bandung, menurut data LSI tanggal 11-16 November sebesar 41,4 persen akan menetukan pilihan mereka pada beberapa hari jelang pencoblosan,dan 17,2 persen menurut data LSI tersebut akan menentukan pilihanya ketika hari penceblosan.

Tentu politik selalu dinamis sampai detik-detik akhir pencoblosan. Tulisan ini hanya analisa poltik pribadi, berdasarkan analisa dan data serta fakta di lapangan sebagai warga Nahdliyin yang melihat dari prilaku politik elit dan akar rumput warga Nahdliyin Kota Bandung dalam preferensi politik mereka beberapa bulan terkhir ini. Di bilik suara semua tidak ada yang tahu  hendak siapa yang mereka akan coblos, hanya Tuhan dan dirinya yang tahu. Wallahu ‘Alam. []

 

Penulis : WS Abdul Aziz,  Sekretaris di Forum Jurnalis Jabar dan Alumni PDPKNU Kota Bandung Angkatan 1.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Dari Gus Dur kita Belajar Pembaharuan NU (I)

Redaksi

18 Des 2024

Setelah wafat KH. Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) pada 30 Desember 2009 banyak murid dan pengikutnya menyebut bulan Desember sebagai bulan Gus Dur. Berbagai ucapan, tulisan,opini, esai, meme, dan diskusi-diskusi bertemakan tentang pemikiran Gus Dur diselenggarakan, bertebaran banner, leaflet digital memenuhi linimasa media sosial kita. Jika boleh dikenakan dalam istilah sekarang Point of View …

Kemenangan Farhan-Erwin antara Enigmatis dan Harapan ?

Redaksi

10 Des 2024

Beberapa hari lalu Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bandung telah mengumumkan hasil resmi menetapkan rekapitulasi suara pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (pilwakot) Bandung, Jumat tanggal 6/12/2024. Hasilnya, pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Farhan-Erwin unggul dengan suara 523.000 (44,64%) dan untuk pasangan nomor urut 1 Dandan-Arif meraih 83.498 (7,13 %) nomor …

Pilwalkot Bandung : Siapa Jadi Pilihan Rasional Warga Nahdliyin Kota Bandung ?

Redaksi

23 Nov 2024

Hanya tinggal menghitung hari penduduk Kota Bandung berada di bilik suara pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota 2004-2029 tepatnya hari Rabu, 27 November 2024 menentukan pemimipin mereka selama 5 tahun ke depan. Elektoral tersebut serentak dengan pemilihan kepala Daerah lain di seluruh Indonesia. Bagi sebagian orang, paslon-paslon sekarang tidak begitu menarik sejak tahun 2013 pasca …

Sah ! Pengurus ISNU Jawa Barat Masa Khidmat 2024-2029 Resmi di Lantik

Redaksi

31 Okt 2024

Bandung, jabaraktual.com – Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Jawa Barat menggelar pelantikan dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang diselenggarakan di Hotel Puri Khatulistiwa, Sumedang, Kamis 31 Oktober 2024. Pelantikan dan rakelwil PW ISNU Jabar ini dihadiri langsung ketua umum PP ISNU Prof. Dr. KH. Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum.  Dalam sambutannya, ia mengucapkan …

Sengkarut Dunia Literasi Kita

Redaksi

11 Okt 2024

Indonesia negara  yang menempati rangking ke 62 dari 70, bersama 10 negara lain dengan rangking terendah dalam hal literasi. Hasil tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019. Sedangkan menurut Institut Statistik UNESCO (UIS) menyebutkan, tingkat literasi global pada kalangan …

Islam dan Nalar Arab

Redaksi

06 Okt 2024

Dalam peradabanya Islam merupakan agama yang sangat mempengaruhi dunia, setelah Kristen. Islam selalu diidentikan di mana asal agama tersebut dilahirkan, yaltu bangsa ‘Arab. Tradisi ‘Arab sangat mempengaruhi ajaran Islam. Pada perjalanannya praktik Islam pun selalu terselipkan nilai-nilai budaya ‘Arab. Sehingga setiap kali Islam ditemui, maka tradisi ‘Arab kita jumpai. Lalu apakah tradisi ‘Arab menjadi praktik …

Hot Categories
x
x