Home » Berita » “Peringatan Darurat” Apakah Bakal Jadi Gelombang Massa Seperti 98?

“Peringatan Darurat” Apakah Bakal Jadi Gelombang Massa Seperti 98?

Jabar Aktual 22 Agu 2024 246

Sejak kemaren di media sosial ramai memposting lambang garuda dengan latar belakang warna biru betulisankan .” Peringatan Darurat”. Seperti peringatan adanya bencana.

Postingan “Peringatan Darurat” bermula setelah MK pada Selasa (20/8) memutus dua gugatan terkait Pilkada 2024.

Satu, mengabulkan soal partai tidak punya kursi di DPRD bisa mencalonkan kandidat serta penyesuaian ambang batas (threshold) suara sah buat mengajukan calon kepala daerah. Putusan tersebut bisa berdampak positif ke pencalonan Anies Baswedan atau Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga calon-calon potensial diberbagai daerah.

Putusan  lainnya adalah memutus syarat usia minimal calon kepala daerah dilakukan sejak KPU menetapkan pasangan calon, bukan sejak calon terpilih dilantik. Putusan itu berpotensi berdampak pada Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Jokowi.

Selang sehari, Rabu (21/8), Panitia Kerja RUU Pilkada di Badan Legislasi (Baleg) DPR menyepakati perubahan syarat ambang batas pencalonan pilkada dari jalur partai hanya berlaku untuk partai yang tidak punya kursi di DPRD.

Itu berpotensi jadi kabar buruk buat PDIP, partai yang hingga kini belum mengumumkan calon pimpinan daerah, terutama di Jakarta. Hampir seluruh partai sudah mendukung dan mengusung Ridwan Kamil dan Suswono.

Selain itu, syarat usia minimal calon kepala daerah juga dihitung saat pelantikan paslon mengikuti putusan Mahkamah Agung (MA). Hal tersebut membuat anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, bisa mengikuti Pilkada 2024.

Oleh Karena para pegiat demokrasi memposting keadaan darurat itu dipicu pada putusan-putusan politik oligarki yang tidak berpihak  pada Rakyat, oligarkis politik tak berpihak pada demokrasi, terlebih dari hasıl itu bisa menguntungkan Kaesang Pangarep bisa ikut pilkada 2024, setelah sebelumnya Gibran menjadi Wakil RI yang sah.

“Indah banget kehidupan ini, bapak Presiden, Kakak jadi Wakil Presiden, sekarang adiknya bisa ikutan pilkada.” celoteh dari salah satu akun.

Postingan “Peringatan Darurat” kemudian menjadi arus kekuatan publik yang kabarnya kekuatan mahasiswa dan massa pada hari ini akan turun ke jalan memperotes putusan-putasan politik yang absurd tersebut.

Akan kah gelombang massa tersebut jadi kekuatan civil society seperti pada tahun 1998? Apakah ormas-ormas Islam yang sudah mendaptkan tambang dari kekuasaan hari ini, mengambil bagian dari kekuatan civil society ini, mereka ikut bagian dari gelombang massa yang kecewa atas putusan oligarkis politik?. ***

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Dari Gus Dur kita Belajar Pembaharuan NU (I)

Redaksi

18 Des 2024

Setelah wafat KH. Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) pada 30 Desember 2009 banyak murid dan pengikutnya menyebut bulan Desember sebagai bulan Gus Dur. Berbagai ucapan, tulisan,opini, esai, meme, dan diskusi-diskusi bertemakan tentang pemikiran Gus Dur diselenggarakan, bertebaran banner, leaflet digital memenuhi linimasa media sosial kita. Jika boleh dikenakan dalam istilah sekarang Point of View …

Kemenangan Farhan-Erwin antara Enigmatis dan Harapan ?

Redaksi

10 Des 2024

Beberapa hari lalu Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bandung telah mengumumkan hasil resmi menetapkan rekapitulasi suara pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (pilwakot) Bandung, Jumat tanggal 6/12/2024. Hasilnya, pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Farhan-Erwin unggul dengan suara 523.000 (44,64%) dan untuk pasangan nomor urut 1 Dandan-Arif meraih 83.498 (7,13 %) nomor …

Farhan-Erwin Jadi Preferensi Politik Paling Rasional Warga Nahdliyin

Redaksi

24 Nov 2024

Dalam pemilihan Walikota kali ini, ada dua kandidat yang memiliki irisan kultural mau pun struktural secara langsung baik dalam ideologis dan genealogis Nahdliyin. Pertama, kandidat calon Wakil Walikota Bandung 2024-2029 adalah H. Erwin sebagai Ketua PKB Kota Bandung dan ia salah satu pengurus struktural NU tepatnya di Badan Otonom (Banom) Pagar Nusa PC NU Kota …

Pilwalkot Bandung : Siapa Jadi Pilihan Rasional Warga Nahdliyin Kota Bandung ?

Redaksi

23 Nov 2024

Hanya tinggal menghitung hari penduduk Kota Bandung berada di bilik suara pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota 2004-2029 tepatnya hari Rabu, 27 November 2024 menentukan pemimipin mereka selama 5 tahun ke depan. Elektoral tersebut serentak dengan pemilihan kepala Daerah lain di seluruh Indonesia. Bagi sebagian orang, paslon-paslon sekarang tidak begitu menarik sejak tahun 2013 pasca …

Sah ! Pengurus ISNU Jawa Barat Masa Khidmat 2024-2029 Resmi di Lantik

Redaksi

31 Okt 2024

Bandung, jabaraktual.com – Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Jawa Barat menggelar pelantikan dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang diselenggarakan di Hotel Puri Khatulistiwa, Sumedang, Kamis 31 Oktober 2024. Pelantikan dan rakelwil PW ISNU Jabar ini dihadiri langsung ketua umum PP ISNU Prof. Dr. KH. Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum.  Dalam sambutannya, ia mengucapkan …

Mengenal Filsafat Sejarah (1)

Redaksi

03 Okt 2024

Membicarakan filsafat sejarah bukan sekedar sedang berbicara potongan-potongan peristiwa sejarah di masa lalu. Akan tetapi lebih jauh filsafat sejarah upaya untuk menafsir ulang perjalanan sejarah dalam bangunan teori filsafat. Meneliti berbagai macam metodologi yang diciptakan oleh para pemikir sejarah, baik dari kalangan kelompok pemikir ekperimentalis maupun kelompok pemikir rasionalis. Filsafat sejarah tak sekedar berbicara tetang …

Hot Categories
x
x